Selasa, 19 Juli 2011

Siapa Yang Tidak Berbicara?

Siapa Yang Tidak Berbicara ?

     Suatu hari empat orang biksu muda mengadakan perlombaan kecil. Siapa diantara mereka yang paling lama tahan tidak berbicara. Dinyalakan 1 buah lilin, lalu duduklah mereka berempat mengelilingi lilin tersebut. Mulailah mereka bermeditasi. Tak lama kemudian ada angin kencang meniup lilin tersebut.

Biksu 1 : "Hei lihat, lilinnya mati."
Biksu 2 : "Sst.. Kita kan tidak diperbolehkan bicara..."
Biksu 3 : "Wah... Kalian berdua telah berbicara...."
Biksu 4 : "Hahaha.... Hanya aku yang tidak berbicara."


Terkadang kita mudah sekali mengatakan orang lain bersalah, tapi kita lupa melihat kedalam diri kita.


Satu Pesan Dua Makna

     Seorang pedagang ketika hendak menghembuskan nafasnya yang terakhir memberikan sebuah pesan kepada kedua putranya, " Anak - anak ku, kelak setelah saya meninggal, silahkan membagi dua harta saya untuk kalian. Masing - masing dari kalian mulai lah membuka usaha sendiri. Ingatlah kiat sukses ini: Jangan sering terkena sinar matahari dan jangan menagih uang pinjaman pada orang yang telah berhutang pada mu."

     Demikian setelah sang pedagang selesai berpesan, beliaupun  meninggalkan dunia ini. Lalu mulailah kedua putranya membuka usaha sendiri sesuai bidang masing - masing. beberapa tahun berselang, mereka kemudian berkumpul lagi dirumahnya. Putra pertama berhasil menjadi orang yang sukses dan memiliki kekayaan. Tapi putra kedua malah menderita miskin dan kekurangan. Melihat hal ini sang ibu pun bertanya " Putra ku, mengapa engkau malah menjadi begini? tidakkah kau mengikuti amanat ayah mu dalam menjalankan usaha?" putra kedua kemudian menjawab " Saya sudah mengikuti semua perintah ayah. Ayah berkata, jangan terkena sinar matahari, maka saya pergi bekerja setelah agak sore. Lalu beliau juga berkata agar jangan menagih kepada yang berhutang pada saya, akibatnya saya tidak punya modal usaha dan bangkrut."

     Sang ibu menjadi sedih lalu kemudian bertanya pada putra pertamanya, "lalu bagaimana dengan kamu ?" Putra kedua kemudian menjawab " Ibunda tercinta, saya juga telah menjalankan semua amanat ayah. Karna ayah berkata untuk tidak sering2 terkena matahari, maka saya buka toko sebelum matahari terbit lalu menutup toko setelah matahari terbenam. Dengan demikian toko saya selalu buka paling awal, sehingga pelanggan menjadi senang berbelanja dengan saya. Ayah juga berpesan agar tidak menagih hutang, maka saya tidak meminjamkan uang kepada orang, juga tidak membiarkan pembeli berhutang."

     Satu amanat yang sama, jika dimaknai berbeda memiliki hasil yang berbeda pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar