Rabu, 06 Juli 2011

Diri Kita Adalah Arsitek Nasib

    Percayakah anda bahwa nasib berada ditangan anda sendiri? berikut saya copy paste sebuah kisah seorang yang pandai merubah nasib. Semoga dapat memberi inspirasi bagi anda semua.

     Pada jaman dinasti Ming ada seorang yang "Pandai" memperbaiki nasib dirinya. Namanya Yuen Liao Fan. Dengan cara tidak henti-hentinya melakukan kebajikan, ia telah merubah nasibnya yang "Berusia Pendek", "Tidak Berketurunan", dan "Tidak Berpangkat Tinggi", hingga kelak ia menjadi suri teladan bagi orang yang hendak memperbaiki nasib. Yuen Liao Fan adalah orang Tiongkok Selatan.

    Pada masa muda ia sangatlah miskin, nafkahnya didapat dari ketabiban. Suatu hari ia pergi ke kuil Tse Yin She dimana ia bertemu dengan seorang yang sudah tua, yang bermarga Khong. Orangnya berwajah luar biasa seperti dewa dan ternyata pandai nujum/meramal. Lalu Tuan Yuen mengundang Bapak tua ini ke rumahnya. Pertama anggota keluarganya diramal. Ternyata sangat cocok. Barulah giliran dirinya sendiri. Bapak Khong ini ternyata sedikitpun tidak ceroboh, ia meramalkan Tuan Yuen pada ujian di Kabupaten akan mendapat ranking ke 14, pada ujian di tingkat propinsi menduduki ranking ke 71, pada tingkat nasional menduduki ranking ke 9, namun ia hanya berpangkat kecil selama 3 tahun, usianya akan berakhir pada tanggal 14 bulan delapan ketika ia mencapai umur 53 tahun dan tidak mempunyai anak. Pada tahun kedua, semua tingkat ujian yang diramalkan ternyata cocok sekali.
   
     Telah lewat lagi 20 tahun, semua yang baik maupun yang buruk yang diramalkan oleh pertapa Khong tidak ada yang meleset. Karenanya Tuan Yuen sangat yakin dan percaya bahwa semua keberuntungan dan kenaasan dalam hidup manusia telah ditakdirkan, sedikitpun tidak dapat dipaksakan. Selanjutnya ia tidak lagi berilusi, segalanya ia pasrahkan pada nasibnya.

     Akhirnya karena suatu urusan penting Tuan Yuen pergi ke gunung Lew Shia dekat Nan King, dimana ia bertemu dengan seorang Rahib Yin Kun Tan se. Beliau telah menjelaskan tentang karma, diterangkan pula tentang "Nasib ku sendiri yang buat, rejeki kusendiri yang mohon." Dan Beliau menganjurkan serta mendorong Tuan Yuen janganlah menjadi si kerdil yang pasrah pada nasib. Setelah mendapatkan penjelasan dari Yin Ku Tan Se, Tuan Yuen sadar akan dirinya. Ia bertekad merubah nasib buruknya, sehingga ia berlutut di hadapan Patung Buddha. Dengan sujud ia mengakui semua kesalahan-kesalahannya dan berjanji akan merubahnya, kemudian ia berjanji akan melakukan 3.000 buah kebajikan dan mohon kenaikan pangkat.

     Selanjutnya ia mencatat semua kebajikan dan kejahatan yang dia lakukan. Tidak sampai 2 tahun, walaupun 3.000 buah kebajikan belum tercapai, dia sudah mendapat kenaikan pangkat. Sekarang fakta membuktikan bahwa ramalan pertapa Khong tidak lagi tepat. Namun Tuan Yuen kurang tekun melakukan amalnya. Setelah lewat 10 tahun, ke 3.000 buah amal kebajikan baru tercapai dan ia telah mendapat kenaikan pangkat lagi. Hal ini telah menyadarkannya akan keuntungan memupuk dan melakukan kebajikan. Karena itu ia bersumpah akan melakukan lagi amal kebajikan sebanyak 3.000 buah, mohon dikaruniai anak. Dan benar, belum lagi setahun isterinya melahirkan seorang putera. Isterinya pun sangat bijaksana, dengan rajin membantu suaminya menolong fakir miskin, atau melepaskan makhluk hidup, tiap hari rajin membaca Keng, meluaskan amal kebajikan, terkadang dalam satu hari bisa mencapai 10 buah amal kebajikan, sehingga 3.000 buah amal kebajikan tidak sampai 3 tahun telah terpenuhi.

     Selanjutnya mereka meneruskan amal kebajikan hingga mencapai sepuluh ribu buah kebaikan lebih. Tanpa memohon perpanjangan usia, ternyata usianya telah mencapai 74 tahun dan puteranya telah lulus sarjana, menjabat pangkat penting dalam propinsi.

     Masing - masing dari kita mungkin sudah memiliki takdir yang harus kita jalani. Tapi bukannya tidak mungkin untuk merubah takdir tersebut. Dengan kesungguhan hati dapat merubah nasib. Didunia ini ada 3 jenis orang yang tidak bisa diramal nasibnya. Orang yang terlampau jahat, orang yang terlampau baik dan orang yang membina diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar