Senin, 01 Agustus 2011

RIWAYAT HIDUP BUDDHA GAUTAMA//SAKYAMONI (BAGIAN 3)


PERAYAAN MEMBAJAK =
Setelah Pangeran Sidhartta berumur beberapa tahun ,Raja Suddhodana mengajaknya untuk turut pergi ke perayaan membajak.Raja juga ikut membajak bersama-sama para petani dengan menggunakan sebuah alat bajak terbuat dari emas.Sedangkan, Pangeran ditemani dan dijaga oleh dayang-dayangnya.Tetapi dayang-dayang sedang menyaksikan perayaan membajak ,sehingga meninggalkan Pangeran kecil dibawah bayangan pohon jambu,dan dibawah pohon jambu Pangeran sedang bermeditasi dan duduk bersila.Setelah dayang-dayang mereka kembali merasa heran melihat Pangeran,sehingga dayang-dayangnya memberitahukan Raja.Raja dengan diiringi para petani datang ketempat ,untuk menyaksikan peristuwa ganjil tersebut.Karena Pangeran saat itu telah mencapai Jhana,Yaitu suatu tingkatan pemusatan pikiran, maka sama sekali tidak terganggu oleh suara-suara yang berisik,dan satu keajaiban lagi,bayangan pohon jambu tidak mengikuti jalannya matahari tetapi tetap memayungi Pangeran kecil yang sedang bermeditasi.
MASA KANAK-KANAK =
Masa ini Pangeran Siddhartta sudah berumur 7 tahun.Saat itu Raja memerintahkan untuk menggali 3 kolam dihalaman istana.setiap kolamnya ditanam berbagai jenis bunga teratai(lotus) dan warnanya ada yang biru(Uppala), merah(Paduma),putih(Pundarika).Pelayan-pelayan diperintahkan untuk menlindungi Pangeran dengan sebuah payung yang indah kemanapun Pangeran pergi,yang melambangkan dari keagungannya.
Masa sekolah Pangeran,Raja memerintahkan seorang guru bernama Visvamitta untuk memberikan pelajaran kepada Pangeran dalam berbagai ilmu pengetahuan.Ternyata Pangeran cerdas sekali dan semua pelajaran yang diberikan dengan cepat dapat dipahami sehingga dalam waktu singkat tidak ada lagi hal-hal yang dapat diajarkan kepada Pangeran kecil.Sejak kanak-kanak Pangeran terkenal sebagai anak yang penuh kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup,seperti pada suatu hari Pangeran dan saudara sepupunya(Devadatta).Saat itu, Devadatta melihat burung belibis.Lalu membidik panahnya dan berhasil menembak jatuh belibis itu.Sehingga Pangeran menghampirinya ,dan memeluk belibis itu.Dengan penuh kasih sayang mencabut panah dari dari sayap belibis tersebut,kemudian meremas-remas beberapa lembar daun hutan dan dipakaikan sebagai obat untuk menutupi lukanya.Devadatta minta menyerahkan belibis itu ke dia.Tapi Pangeran tidak mau,sehingga merundingkan didewan.Setelah di Dewan, kedua pihak dewan lalu memberikan keputusan sebagai berikut : "Hidup itu milik dari orang yang mencoba menyelamatkannya..Hidup tidak mungkin menjadi milik dari orang mencoba menghancurkannya,Karena itu menurut norma-norma keadilan yang berlaku maka secara sah belibis harus menjadi milik dari orang yang ingin menyelamatkan jiwanyaya,yaitu: Pangeran Siddharttha."
MASA REMAJA
Masa ini Pangeran telah berusia 16 tahun.Raja memerintah untuk membuat 3 buah istana besar dan indah,setiap istana dibuat untuk musim dingin(Ramma),musim panas(Suramma) dan musim hujan(subha).Raja juga mengadakan satu sayembara dimana berbagai ilmu peperangan dipertandingkan.Dalam sayembara itu Pangeran bertanding melawan pangeran-pangeran lain yang datang dari segenap penjuru negara Sakya bahkan juga pangeran-pangeran dari negara-negara lain.Tapi sayembara ini dimenangkan oleh Pangeran Siddhattha,karena keahlian tak tertanding oleh yang pangeran-pangeran lain,seperti memanah,naik kuda, berpedang.Dalam sebuah pesta besar Raja juga menyelenggarakan pemilihan gadis untuk dijadikan istri buat Pangeran Siddhattha.Pesta itu dihadiri oleh tidak kurang dari 40.000 ribu gadis cantik.Akhirnya,pemilihan itu Pangeran jatuh kepada seorang gadis bernama Yasodhara(putri dari pamannya yang bernama Raja Suppabuddha dan bibinya bernama Ratu Amita/adik raja Suddhodana dari negara Devadaha).
Setelah penikahan Pangeran Siddhatha dan Putri Yasodhara.Ayahanda Pangeran kekhawatirnya berkurang,dan merasa puas denga apa yang dikerjakannya berharap bahwa Pangeran kelak dapat menggantikannya sebagai Raja negara Sakya.Tapi Raja masih selalu ingat kepada ramalan dari pertapa Asita bahwa Pangeran kelak akan menjadi Buddha.Dengan pernikahan ini, Raja mengharapkan Pangeran lebih terikat pada hal-hal diduniawi,dan juga jangan melihat 4 peristiwa tentang penghidupan,Yaitu:Orang Tua,Orang Sakit,Orang meninggal,Orang pertapa suci.
MELIHAT EMPAT PERISTIWA
Pangeran merasa tidak bahagia dengan cara hidup yang dianggap seperti Orang tawanan dan terpisah sama sekali dari dunia luar.Maka pada suatu hari,Pangeran mengunjungi Ayahnya dan berkata;"ayah,Aku ingin ke luar istana untuk melihat tata cara kehidupan penduduk yang kelak akan ku perintah".Dan Ayahnya mengizinkannya keluar .Sebelum Pangeran keluar,Raja memerintahkan rakyat untuk menghias kota.Setelah itu, Pangeran boleh diperkenankan keluar jalan-jalan.Pada waktu ditengah jalan Pangeran melihat,peristiwa-peristiwa =
1.Orang Tua,Pangeran ditengah jalan melihat seorang tua keluar dari lubuk kecil.Rambut memutih dan panjang, kulit muka kering dan penuh keriput matanya sudah hampir buta,pakaiannya compang -camping dan kotor sekali. Giginya sudah ompong.badan kurus-kering dan dengan susah payah serta terbungkuk -bungkuk ditopang oleh sebuah tongkat.Dengan suara lemah dan pelahan sekali ia minta-minta makanan dan mengatakan kalau tidak diberi makanan ia pasti akan mati, hari itu juga karena ia lapar sekali dan sudah beberapa hari tidak makan.Melihat itu orang tua itu,Pangeran terkesan sekali.Pangeran menanyakan Channa,"apa itu?" Channa menjawab."itu keadaan seorang tua, tetapi bukan keadaannya sewaktu ia dilahirkan.Sewaktu masih muda orang itu seperti kita dan karena sekarang ia sudah tua sekali maka keadaannya telah berubah seperti yang Tuanku lihat.Tetap, Pangeran tidak puas dengan jawaban Channa.Sehingga, setelah Pangeran balik dari istana.Pangeran tidak melupakan kejadian itu, membuatnya sedih sekali dan ia merenungkan persoalan itu lebih mendalam.Raja juga membuat pesta untuk Pangeran,agar tidak risau dengan keadaan yang dilihat itu.Tapi Pangeran tetap merenungnya sampai tidur.Setelah beberapa hari kemudian Pangeran kembali memohon kepada Raja agar diperkenankan melihat- lihat lagi kota Kapivatthu.Raja sama seperti sebelum memberitahukan rakyat terlebih dahulu Pangeran mau datang.
2.Orang Sakit, pada kesempatan ini Pangeran pergi bersama Channa berpakaian seperti anak keluarga bangsawan .Dalam jalan-jalan Pangeran,Pangeran banyak melihat warna-warni kesibukan sehari-hari rakyatnya.Dan utk kedua kalinya Pangeran melihat sesuatu yang membuat Beliau sangat sedih . Pangeran melihat seorang yang sedang merintih-merintih dan bergulingan ditanah dengan kedua tangannya memegang perutnya.Di muka bercak-bercak berwarna ungu,matanya berputar-berputar dan napasnya mengap-mengap.Lalu Pangeran menghampiri orang itu,mengangkatnya, meletakkan kepalanya dipankuannya dan dengan suara menghibur menanyakannya: "Mengapa engkau?" .Orang sakit sudah tidak menjawab:'Ia hanya menangis tersedu-sedu.Lalu Channa mengatakan ke Pangeran,"jangan sentuh orang itu lama-lama .Orang itu sakit dan darahnya beracun.Ia diserang demam Pes dan seluruh badannya terasa terbakar,dan penyakit ini bisa menular."Akhirnya,Pangeran meletakkan kembali orang sakit itu. Pangeran menanyakan kembali Channa,"masih banyakkan orang seprti itu". Channa menjawab ,"banyak Pangeran,semua orang hidup dalam dunia dapat terserang penyakit''.Mendengar ini Pangeran semakin sedih dan kembali ke istana untuk merenungkan kembali.
3.Orang meninggal, pada kesempatan ini Pangeran yang berpakaian sebagai anak seorang bangsawan dengan diiringi Channa berjalan-jalan di kota Kapilavatthu.Tidak lama kenudian mereka berpapasan dengan serombongan orang yang sedang menangis mengikuti sebuah usungan yang dipikul oleh 4 orang. Di atas usungan itu berbaring seorang yang sudah kurus sekali dalam keadaan tidak bergerak. Kemudian rombongan membawa usungan itu ke tepi sebuah sungai dan meletakkannya diatas tumpukan kayu yang kemudian dinyalakan dinyalakannya. Orang itu tetap diam saj dan tidak bergerak meskipun apa telah membakarnya dari semua sudut.Lalu pangeran menanyakan Channa,"apakah itu?"Channa menjawab,''dia tidak tau apa-apa lagi.Tuanku.Orang itu sudah meninggal.Pangeran bertanya lagi,"apakah ini dinamakan meninggal?" Channa menjawab,''betul,Tuanku.Semua makhluk hidup pada suatu waktu harus meninggal/mati.Tidak seorang pun dapat mencegahnya."Pangeran menjadi heran dan kaget sekali sehingga tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun. Pangeran berpikir bahwa sangat mengerikan keadaan yang disebut "meninggal" itu yang harus dialami setiap orang.Apakah benar tidak ada jalan untuk menghentikannya? Pangeran pulang dan dikamarnya ia merenungkan persoalan sepanjamg hari.Sehingga Pangeran merasa pasti ada cara untuk menghentikannya,Aku harus mencarinya dan menolong dunia ini.
4.Orang Pertapa Suci,Inilah keempat kalinya Pangeran mengunjungi Kapilavatthu.Di sebuah taman berhenti dan duduk beristirahat di bawah pohon jambu. Tiba-tiba Pangeran melihat seorang Pertapa berjubah kuning dengan membawa mangkuk di tangan menghampirinya. Pangeran memberi salam kepada pertapa tersebut dan menanyakan kegunaan mangkuk yang sedang dipegangnya.Pertapa itu menjawab,"Pangeran yang mulia, aku ini seorang pertapa yang minta-minta makanan. Aku menjauhkan diri dari keduniawian, meninggalkan sanak saudara untuk mencari obat agar orang tidak menjadi tua,sakit dan mati.Mangkuk ini aku bawa untuk mengharapkan makanan dari mereka yang berbelas kasihan.Dan juga tidak menginginkan hal-hal dan barang-barang duniawi". Pangeran terkejut karena ternyata pertapa ini mempunyai pikiran dan cita-cita yang sama dengan dirinya.Pangeran bertanya," dimanakah obat itu harus dicari?"pertapa menjawab,'' didalam ketenangan dan kesunyian hutan-hutan yang lebat, jauh dari gangguan dan keramaian dunia''.Sekarang maafkan, aku harus meneruskan perjalanan.Penerangan dan Kebahagiaan sedang menunggu." kemudian pertapa itu berlalu dan terus menghilang.Konon diceritakan bahwa pertapa itu adalah seorang dewa yang ingin membantu Pangeran Siddharttha.Pangeran merasa gembira sekali dan berkata didalam hati: "Aku juga harus menjadi pertapa seperti itu".!Dalam perjalanan pulang ke istana Pangeran bertemu dengan Kisa Gotami, dan ngobrol bersama.Pangeran terkejut dan tergetar hatinya mendengar perkataan "NIBBUTA" yang berarti"tenang padam semua nafsu-nafsu ".Sehingga Beliau mnghadiahkan Kisa Gotami sebuah kalung emas yang dipakainya.Tidak lama kemudian datanglah dayang-dayang Pangeran yang khusus untuk mencari Pangeran,memberitahukan.Bahwa Putri Yasodhara telah melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat .Mendengar berita ini Pangeran bukan bergembira tetapi mukanya justru menjadi pucat.Pangeran mengangkat kepalanya menatap langit yang tinggi dan kemudian berkata: "Rahulajato,bandhanang jatang."yang berarti "satu jerat telah berakhir ,Satu ikatan telah terlahir".Maka bayi yang baru lahir kemudian diberi nama"Rahula".













Tidak ada komentar:

Posting Komentar