Kamis, 25 Agustus 2011

Kebaikan Yang Berbuah Manis

Kisah nyata ini menceritakan bagaimana Jendral Eisenhower lolos dari tangkapan tentara NAZI.

Mark Twain pernah berkata, “Kebaikan adalah hal yang dapat didengar orang tuli dan dapat dilihat orang buta.”
Lao Tzu menulis, “Kebaikan dalam kata-kata menciptakan keyakinan, kebaikan dalam berpikir menciptakan kebesaran hati, kebaikan dalam tindakan menciptakan cinta.”

Cerita kebaikan telah banyak diperdengarkan di sepanjang sejarah sejak zaman kuno, tapi mari kita baca cerita dari era modern berikut, yang membantu membentuk dunia sejarah.

Selama Perang Dunia II, Jenderal Eisenhower, Panglima perang di Eropa, sedang berada di Prancis, dan dia harus kembali ke markas untuk pertemuan darurat. Saat itu adalah hari di musim dingin dengan badai salju hebat yang turun dari langit. Saat dalam perjalanan, dari mobilnya ia melihat sepasang kakek-nenek  yang menggigil di pinggir jalan.
Dia segera memerintahkan seorang penerjemah untuk menanyakan kondisi pasangan tua tersebut. Salah satu staf-nya mengingatkan Eisenhower bahwa mereka harus kembali tepat waktu untuk pertemuan darurat tersebut dan hal-hal seperti ini dapat diserahkan kepada polisi setempat. 

Namun, Eisenhower menegaskan bahwa pada saat polisi tiba, pasangan tua tersebut mungkin sudah tak tertolong lagi. Pasangan tua tersebut menjelaskan bahwa mereka mengemudi ke Paris untuk tinggal bersama anak mereka, tetapi saat di perjalanan, mobil mereka rusak. Saat itu gelap dan tak terlihat ada kota, sehingga pasangan itu terjebak. Eisenhower mendengar cerita mereka dan mengundang mereka ke dalam mobilnya. Setelah mengantarkan kedua lansia ke Paris, ia kemudian bergegas kembali ke markas.

Eisenhower tidak pernah berpikir bahwa perbuatan baik yang ia lakukan akan bernilai begitu tinggi. Kebaikan yang ia lakukan terbayar lunas dengan mahal dan cepat. Hal itu diketahui kemudian bahwa Jerman telah berencana untuk menyergap dan membunuh Eisenhower dalam perjalanan kembali ke markas. Tentara Nazi sedang menunggunya.
Tentu saja, ketika Eisenhower membawa pasangan tua itu ke Paris, ia mengubah rutenya. Jika dia tidak melakukannya, ia tidak akan memiliki kesempatan untuk menghindari pembunuhan itu. Jika Eisenhower telah disergap dan dibunuh, seluruh sejarah Perang Dunia II pasti  akan berubah.

Victor Hugo mengatakan, “Kebaikan adalah harta yang langka dalam sejarah dan orang baik adalah luar biasa.” Dengan kebaikan dalam hati, hidup seseorang dipenuhi sukacita dan kebahagiaan; jiwa menjadi lebih tenang. Kebaikan adalah salah satu dari  watak hakiki manusia yang paling berharga.

Sumber : http://m.epochtimes.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar