Kamis, 15 Desember 2011

Hubungan Global Warming dan Vegetarian

Sebenarnya masyarakat Indonesia pada beberapa tahun belakangan ini telah menjamur rumah makan vegetarian dan konsumennya. Beberapa berasal dari kalangan terpelajar, Spiritual, maupun kesadaran perorangan. Lalu mengapa vegetarian disebut - sebut dapat menyelamatkan bumi kita ini dari dampak buruk global warming ?


Vegetarian adalah pola konsumsi seseorang yang hanya mengkonsumsi makanan berbahan baku tumbuhan dan biji - bijian. Seorang vegetarian tidak mengkonsumsi segala jenis binatang dan seorang vegan bahkan tidak mengkonsumsi daging dan segala jenis turunannya. termaksud telur dan susu.


Lalu mengapa sekarang vegetarian disebut - sebut mampu menyelamatkan bumi?


Pemanasan Global adalah peningkatan suhu rata - rata permukaan bumi. Lalu mengapa pemanasan global ini bisa terjadi? Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi berhubungan langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.

Lalu apakah yang disebut dengan Gas Rumah Kaca itu?
Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius.
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang  seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer
Apa Penyebab Utama Pemanasan Global?
Dalam laporan PBB (FAO) yang berjudul Livestock's Long Shadow: Enviromental Issues and Options (Dirilis bulan November 2006), PBB mencatat bahwa industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9 % karbon dioksida, 37% gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2), 65 % nitro oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64% amonia penyebab hujan asam. Peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. Peternakan juga penyebab dari 80% penggundulan Hutan Amazon.
Sedangkan laporan yang baru saja dirilis World Watch Institutmenyatakan bahwa peternakan bertanggung jawab atas sedikitnya 51 persen dari pemanasan global.
Penulisnya, Dr. Robert Goodland, mantan penasihat utama bidang lingkungan untuk Bank Dunia, dan staf riset Bank Dunia Jeff Anhang, membuatnya berdasarkan “Bayangan Panjang Peternakan”, laporan yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Mereka menghitung bidang yang sebelumnya  dan memperbarui hal lainnya, termasuk siklus hidup emisi produksi ikan yang diternakkan, CO2 dari pernapasan hewan, dan koreksi perhitungan sebenarnya yang menghasilkan lebih dari dua kali lipat jumlah hewan ternak yang dilaporkan di planet ini.
Emisi metana dari hewan ternak juga berperan sebesar 72 kali lebih dalam menyerap panas di atmosfer daripada CO2. Hal ini mewakili kenaikan yang lebih akurat dari perhitungan asli FAO dengan potensi pemanasan sebesar 23 kali. Meskipun demikian, para peneliti itu memberitahu bahwa perkiraan mereka adalah minimal, dan karena itu total emisi 51 persen masih konservatif.
Lalu apa dampaknya pemanasan global terhadap kita para manusia dibumi :
1. terus mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan.
 Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton! Dan volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya.
Dr. H. J. Zwally, seorang ahli iklim NASA membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan: HAMPIR SEMUA ES DI KUTUB UTARA AKAN LENYAP PADA AKHIR MUSIM PANAS 2012!
2. Meningkatnya permukaan air laut.
”Kalau tidak ada upaya pencegahan pemanasan global, es di Kutub Utara dapat dipastikan akan meleleh lebih cepat dari waktu yang diperkirakan sebelumnya. Tidak akan lama lagi akan terjadi,” ujar peneliti kepala Ekspedisi Kutub Utara Jane Ferrigno.

Dalam pertemuan UN Climate Panel memproyeksikan temperatur atmosfer dunia akan naik 1,8 sampai 4,0 deratjat celsius akibat buangan gas rumah kaca. Bila hal ini dibiarkan terus, ujar Jane Ferrigno, akibat yang lebih dahsyat akan terjadi melibihi bencana badai Tsunami beberapa waktu lalu.

”Bila tidak dicegah, bisa jadi badai Tsunami akan kalah dahsyat dengan efek yang ditumbulkan mencairnya lapisan es di dua kutub. Selain banjir, kemarau menyengat dan gelombang arus panas disertai badai akan menyapu dataran rendah di beberapa belahan dunia. Sementara itu gletser dan lapisan es mencair, keadaan itu dapat menaikkan seluruh permukaan air samudra dan merendam daerah dataran rendah,” tandasnya. Nah berhati-hatilah.
3. Perubahan iklim dan cuaca yang kian ekstrim.
Kita dapat lihat sendiri dampak yang terjadi akibat pemanasan global pada lingkungan kita. Kamu pasti merasakan suhu lingkungan semakin panas akhir-akhir ini. Dan kamu juga bisa dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan. Serta kamu juga dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita makin sering dilanda badai-badai yang mengganggu jalannya pelayaran dan pengangkutan baik via laut maupun udara.


Menurut Gregory R dari universitas yang terkenal di AS, Northwestern, bahwa “Pemanasan Global bisa menyebabkan ledakan gas metana yang besarnya 10.000 kali lipat daripada ledakan yang dihasilkan seluruh senjata nuklir yang ada di dunia, juga dapat menyebabkan lautan api dan banjir yang maha dasyat sehingga menyebabkan kepunahan 90% spesies laut dan 75% spesies darat”.
Dari pernyataan tersebut bahwa dampak yang paling mengerikan akibat pemanasan global, disebabkan karena gas metana. Metana adalah gas dengan emisi rumah kaca 23 kali lebih ganas dari karbondioksida (CO2), yang berarti gas ini kontributor yang sangat buruk bagi pemanasan global yang sedang berlangsung.
Ada lima hal yang harus diperhatikan untuk menyelamatkan bumi kita dari dampak pemanasan global.
  1. Berhentilah makan daging
  2. Batasilah emisi karbon dioksida
  3. Tanamlah pohon yang lebih banyak
  4. Daur ulang dan gunakan ulang
  5. Gunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon

Pada jaman sekarang ini, cara paling mudah untuk menyelamatkan bumi adalah dari mulut kita sendiri ketimbang harus menghentikan perindustrian yang notabene akan merusak lajur perekonomian. Maka dari itu vegetarian menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.

Tengoklah tokoh - tokoh penemu jaman dulu : Charles Darwin ( Ahli Flora dan Fauna dari Inggris ), Albert Einstein ( Ilmuwan Jerman ), Thomas Edison ( Ilmuwan, Penemu , AS ), Sir Isaac Newton ( Ilmuwan Inggris ), dll. Mereka semua vegetarian. Namun kontribusi mereka bagi dunia tentu tidak kalah dengan kita yang pemakan daging. Gizi dan kepintaran mereka juga melebihi batas manusia normal. 

Maka dari itu mulailah dari mulut kita, untuk anak cucu kita. Belajarlah bervegetarian.
Sumber :http://vegclimatealliance.org/livestock-and-climate-change-qa
              http://www.worldwatch.org/node/6294





Tidak ada komentar:

Posting Komentar