Sabtu, 19 Mei 2012

Menegakkan cita - cita dan moral

Jaman dahulu kala, bertemanlah dua orang biksu. Biksu pertama dahulu adalah orang kaya, biksu yang ke dua adalah orang miskin. Kedua biksu ini sama - sama berjanji untuk mengambil kitab suci di Nan Hai.

Biksu miskin : " Kapan kamu akan
                        mulai untuk mencari kitab suci?"
Biksu kaya   : " Nanti, setelah saya selesai
                        melakukan persiapan.
                        Lalu kamu sendiri, kapan
                        akan memulai perjalanan?"
Biksu miskin : " Sekarang juga saya akan berangkat."
Biksu kaya   : " Hah... kamu sudah mau berangkat??
                        memangnya sudah punya persiapan apa?"
Biksu miskin : " Dengan mangkuk tua dan jubah ini,
                        sekarang juga saya akan berangkat."
Biksu kaya   : " Hahahaha..... Hanya dengan bermodalkan jubah
                        dan  mangkuk kamu mau berangkat?
                        Baiklah... hati - hati dijalan ya.. "

Demikianlah mereka berpisah untuk menjalankan kehidupan masing - masing. Biksu miskin menuju Nan Hai untuk mencari kitab suci. Biksu kaya masih melakukan persiapan untuk ke Nan Hai.

Jelang dua tahun kemudian. biksu miskin kembali bertemu dengan biksu kaya. Biksu miskin telah kembali dari Nan Hai dalam perjalanannya mencari kitab suci. Sedangkan biksu kaya masih melakukan persiapannya.


Yen Huei adalah salah satu murid Kong Hu Cu yang paling miskin. Walaupun kehidupannya begitu miskin, namun tidak mengurangi cita - citanya yang luhur. Oleh karna itu beliau sangat terkenal. Suatu hari Ce Lu, murid Kong Hu Cu yang kaya, ingin menguji Yen Huei, pada tengah malam meletakkan sebongkah emas didepan pintu rumah Yen Huei lalu menempelkan secarik kertas diatasnya bertuliskan " Tuhan mengirimkan harta ini untuk orang yang baik."

Pagi hari ketika Yen Huei membuka pintu dan melihatnya kemudian membalas dengan menuliskan secarik kertas " Harta yang tidak jelas asal usulnya tidak akan merubah orang miskin menjadi kaya."
Beliau kemudian meletakkannya kembali ketempatnya. Ce Lu melihat ini akhirnya mengakui Kebajikan Yen Huei.

Manusia hidup di dunia, tidak perduli miskin ataupun kaya, bila dapat menegakkan cita - cita dan moral, melangkah kemanapun akan ada tempat untuk dia bersinggah. Orang yang berhasil adalah orang yang tetap mencoba bahkan ketika dia telah berkali - kali gagal.



1 komentar:

  1. hehehe,,hen hao,hen hao... itu kebajikan harus kita teladani.orang suci zamn dahulu... (^_^}

    BalasHapus