Kamis, 12 April 2012

Faktor Keturunan

Nona Li adalah seorang perawat bersalin di rumah sakit pemerintah, setiap hari membantu persalinan, setelah bekerja bertahun - tahun  segalanya menjadi terlatih dan lancar.

Suatu hari dia bekerja seperti biasanya, membantu persalinan seorang bayi laki - laki yang kuat. Dia dengan santai mengangkat dua kaki bayi tersebut dan bayi pun menangis, kemudian memukul sekali pantat bayi tersebut dan bayi pun menangis. Kemudian dimasukkan ke dalam bak cuci untuk membersihkan darah kotor. Dia memolesi dengan sabun bayi, merendam dengan air hangat. Gerakannya sangat cepat dan lincah, tidak sampai 15 menit  ia memakaikan sarung tangan untuk bayi tersebut dan dibungkus dengan kain untuk di berikan kepada ibunya. Pada saat ini ibu melihat bayinya  langsung lupa penderitaannya tadi. Rasa hangat menembus hati sambil menggendong buah hatinya, sungguh sangat gembira.


Setelah Nona Li mengembalikan bayi kepada ibunya, dia membereskan semua peralatan dan berjalan ke depan cermin. Dengan kedua tangan merapikan rambut, tiba - tiba terkejut dan menemukan cincin berlian di jari manis tangan kanannya hilang. "Kapan kehilangan??" Dia mencoba mengingat kembali, tadi ketika masuk kedalam ruang bersalin masih memakainya, pasti hilang sewaktu memandikan bayi. Kemudian dia buru - buru pergi ke kamar mandi dan mencari ke segala tempat, tetapi tidak dapat menemukan. "Gawat, itu pasti penyedot air otomatis bak mandi, sewaktu membuang air kotor jatuh ke bak limbah. Harus bagaimana ?" Dia cemas hingga menghentakkan kakinya dan hampir menangis. Rupanya cincin berlian itu adalah pemberian dari tunangannya dihadapan orang tuanya sewaktu bertunangan satu bulan lalu. Selain harganya tinggi, dia juga telah memenangkannya dari dokter muda, tampan dan kaya bernama Mu Cao, sungguh tidak mudah. Kini cincin yang merupakan simbol kemenangan pun telah hilang. Harus bagaimana menjelaskannya? Bagaikan seekor lalat yang kehilangan kepala sembarang menabrak. Sebentar ke kamar mandi dan sebentar berlari ke ruang bersalin. Boleh dibilang setiap tempat telah dicarinya.

Disaat seseorang cemas hingga menjadi kacau, akan kehilangan kendali, menjadi kacau dan tidak bisa berpikir, umumnya disebut dengan istilah " Bo Tao Xin/ dewa tanpa kepala".  Tapi nona Li pernah mendapatkan pelatihan psikologis, dalam kondisi kritis hanya berusaha untuk tenang barulah timbul kebijaksanaan. Jadi dia duduk untuk menenangkan diri dan tiba - tiba tercerahkan. Kemudian ia pergi ke ruang bersalin, membuka pintu dan berjalan ke dalam.  Ia mendekati bayi yang baru dilahirkan tadi, membuka kain pembungkusnya, bahkan sarung tangannya dan sarung kaki semua dilepaskan.

Gerakan tiba - tiba membuat ibu bayi tersebut kaget dan bingung, sedangkan bayi kecil tersebut tersenyum samar, tetapi juga sepertinya menertawakan. Dia tidak menghiraukan segalanya, tumpukan kain di obrak abrik, kemudian ia kembali menjadi putus asa. Dalam keadaan putus asa, dia tiba- tiba teringat , sewaktu ia memakaikan sabun ke kepala bayi tersebut, tangan - tangan kecil bayi itu nakal sembarang menarik. Dengan demikian membuka genggaman bayi tersebut dan menemukan cincin berkilau ditangannya.  Nona Li menjadi puas, dalam hati ingin menampar wajah pencuri kecil yang baru lahir tadi, tapi bisa menemukan cincin berlian juga sudah merasa puas.


Hal ini tadinya sampai disini saja, tetapi nona Li yang pintar pergi ke bagian pendaftaran, memeriksa riwayat orang tua bayi tersebut. Rupanya orang tua bayi tersebut tidak mempunyai pekerjaan tetap, masi sangat muda , ayahnya baru berusia 19th, ibunya 20th, keduanya adalah pencopet, sehingga anak yang baru dilahirkan sudah bisa menjadi pencuri.



Sumber : Buku Kisah Nyata Hukum Karma Jilid 2

1 komentar:

  1. hahahaha,,,,,,itu,,,,kealamiah,,,,hidup.tapi itu perbuatan ga baik,,,jangan dicontoh ya,,,bayi,,, :-D

    BalasHapus