Pada suatu hari diadakanlah suatu perjamuan dan pertemuan para ahli zen dengan guru mereka.
Dalam acara itu ada seorang murid yang sangat menonjol prestasinya ,dan semua orang memujinya, dikarenakan dia luas pemahaman dharmanya dan luwes serta baik hatinya.
Namun sang guru besar malah terkesan mengacuhkan murid hebat ini ,malah suatu hari ia sengaja mengencingi ruang meditasi di pertemuan itu dan kemudian pada pertemuan itu ia langsung menunjuk muridnya yang hebat itu dengan berkata:
“Sungguh kau murid paling kurang ajar yang pernah kutemui ,megapa engkau kencing sembarangan di ruang suci ini ? Apa kau tak punya otak ? Jawab pertanyaanku sekarang?”
Murid bijak inipun berdiri dan mengangguk hormat pada gurunya sambil berkata :
“Maaf guru ,murid bodoh mengaku salah dan berjanji tak akan mengulangi kesalahan lagi”
Mendengar dialog tersebut murid lainpun langsung hilang rasa hormat kepada murid bijak yang sebelumnya mereka puji ini.
Namun murid bijak ini hanya diam dan tak menampik ataupun berusaha menbela diri atas kesalahan besar yang dituduhkan gurunya padanya.
Ia hanya diam dan tetap mengikuti pertemuan ini dengan hikmat walaupun ia dimusuhi dan dijauhi oleh murid lainnya.
Ketika pertemuan itu akan berakhir sang gurupun berkata:
“Aku sudah tua dan akan mengundurkan diri dari tampuk pimpinan kelompok kita ,maka hari ini aku menunjuk penggantiku dari salah satu kalian yang paling bijak serta sabar dan tak pernah membela diri walaupun sudah aku uji dan fitnah kemarin,batinnya tak goyang serta ia rela kalian kucilkan dan tak menyalahkan siapa siapa atas fitnah yang ditimpakan padanya, dia lah murid yang akan memimpin kalian ,patuhlah padanya dan belajarlah pada kebijakan serta kesabaranya”
Sang murid bijakpun memberi hormat pada gurunya dan diikuti dengan rasa malu oleh murid lainnya ,serta timbulah rasa kagum mereka pada pemimpin baru mereka ini.
Dalam hidup ini terkadang kita disalahkan ,difitnah ,disakiti,dipandang tak benar ,dicap salah ,dicap sesat, terkadang kita tak perlu menbela diri.
“Biarlah waktu yang akan menbuktikan siapa kita sebenarnya”
Sumber : Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar