Ada seorang petani tua yang menemukan sebuah patung arahat emas di satu sisi sebuah gunung.
Family, keluarga serta teman - temannya bergembira hati untuknya. " Hehehe.... Sekarang ita bisa bersenang - senang sepanjang hidup" Ujar satu kerabatnya. " Beratnya pasti paling tidak 50 Kg emas murni nih.." ujar kerabat lainnya. Namun si petani ini tidak bahagia. Ia cemberut terus sepanjang hari dan tiada hentinya menghembuskan nafas panjang.
Melihat hal ini kerabatnya menjadi heran. lalu salah satu bertanya pada si petani " Kamu kan sudag jadi milyader sekarang. apa lagi yang kamu risaukan?"
" alangkah sedihnya... Saya tidak tahu dimana mencari tujuh belas arahat yang lain."
Gubrak... Kerabat dan temannya jatuh terjungkal.
Renungan : Kekayaan tidak diukur dari seberapa banyaknya harta seseorang. Tetapi dari apakah ia merasa cukup.
Sumber : Buku Zen Membebaskan Pikiran
maka itu jadi orang harus jadi yang sederhana aj... :-)
BalasHapusmaka jadi orang itu harus bersyukur terhadap kekayaan atau apapun..
BalasHapusbukankah begitu?
Thx Martha Lina atas komentarnya. Memang benar kebanyakan manusia sekarang kurang bersyukur (^_^)
BalasHapusSalam Kenal