Dahulu ada seorang Raja, tangan dan kakinya buntung sebelah, tapi dia sangat mengasihi rakyatnya, dia ingin sekali keagungan wajah dirinya itu dilukis, yang mana lukisan itu nanti bisa diwariskan dan dipuji keturunan dan rakyatnya. Kemudian diundanglah pelukis terbaik di seluruh negerinya, dan pelukis itu memang benar-benar hebat, lukisannya sungguh mirip, bagaikan lukisan hidup yang berjiwa. Tapi setelah dilihat, Raja malah sedih, sambil berkata, " Lukisan diriku yang cacat begitu, mana bisa diwariskan!" Dan pelukis pun dipenggal. Lalu diundangkan pelukis kedua, karena tahu kejadian yang menimpa pelukis pertama, maka dia tidak berani melukis sesuai aslinya, sehingga bagian tangan yang buntung dilukis ada tangannya, kaki yang buntung pun juga dilukis ada kakinya. Setelah Raja melihat lukisan tersebut," malah semakin sedih, " Ini bukan diriku, kamu menyindir saya,ya!" Pelukis keduapun dipenggal juga.
Kenudian diundanglah pelukis ketiga, bagaimana caranya pelukis ketiga ini melukis? Kalau melukis apa adanya, dipenggal ; kalau melukis tak ada cacatnya, juga dipenggal. Jadi dia pun berpikir lama, tapi untunglah dalam keadaan genting nan bahaya itu, timbul kearifannya. Dia melukis dari sisi samping, sehingga hanya tangan dan kaki yang tidak cacat yang terlihat. sedangkan tangan dan kaki yang cacat tidak terlihat. **THE END**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar