Distrik Ling Shi di Song sangat ideal untuk menanam pohon capalta, sedar dan mulberi. Ketika batangnya setebal kepalan, pohon ini di takik untuk memelihara monyet.
Pohon yang tumbuh lebih besar ditebang untuk membangun rumah tinggi. Sedangkan yang terbesar dijadikan peti mati untuk orang kaya.
Demikianlah pohon ini tak pernah mengalami umur panjang alami. Mati satu persatu di usia baya.
Pada ritual kuno ketika penyihir memberi kurban pada Dewa Sungai, sapi dengan tompel putih di dahinya, babi dengan moncong tinggi , dan orang yang berkutil tidak akan pernah dibuang ke sungai karna dianggap "sial"
Beberapa orang bijak mengatakan dirinya "sial" dan "tidak cakap" untuk melindungi diri mereka dari bencana dunia.
Yang cantik dan yang jelek memiliki kualitas unik. Tak perlu membedakan yang "baik" dan yang "buruk" yang "sial" dan yang "mujur". Karena kecantikannya, si cantik menjadi kurban Dewa Sungai. Apakah"kecantikan" itu sesuatu yang "sial" ataukah "mujur" ?
Sumber : The Saying of Zhuang Zi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar