Alkisah, terdapatlah seorang Raja yang berkata kepada Menterinya : " Bawakan seekor gajah besar untuk diperlihatkan kepada orang buta. Penglihatan mereka pasti mengandalkan kedua tangannya." Tak berapa lama kemudian gajahpun dibawa datang. Para tuna netra benar2 meraba gajah itu dengan kedua belah tangan mereka. Tangan mereka terus meraba... meraba... Sebentar kemudian Sang Raja memanggil mereka, "Gajah yang kalian raba sebenarnya berbentuk apa?"
Mereka yang sempat memegang gading gajah maka ia menggambarkan bentuk gajah seperti lobak besar dan kasar. Yang satu lagi melukiskan bentuk gajah ibarat alat penampi beras karena ia meraba telinga gajah. Orang ketiga melukiskan gajah bagaikan batu penggiling beras, ternyata yang dia pegang adalah kaki gajah. Yang lain mengatakan gajah tak ubahnya seperti tempat tidur dan besar karena ia meraba bokong gajah. Orang kelima menuturkan bentuk gajah sebenarnya seperti kendi karena dia meraba perut gajah. Yang berikutnya menyentuh ekor gajah, maka digambarkan gajah itu seperti seutas tali. Singkatnya, masing2 mengeluarkan komentar mereka berdasarkan posisi gajah yang mereka raba. Apa yang mereka lukiskan merupakan bagian2 dari gajah tersebut.
Suatu tindakan keliru dan lari dari realitas yang ada bahkan kadang bisa memperumit permasalahan. Lihatlah ke dalam diri kita sendiri, apakah pikiran-perbuatan kita sudah benar??? Jawab saya : Saya belum benar, saya masih seperti si Buta yang meraba2 dunia ini, tapi saya terus meraba agar dapat menemukan KEBENARAN yang sejati.
Sumber : http://wihara.com/forum/zen/7183-si-buta-merabah-gajah-kisah-zen.html
maka itu kita jangan buta melihat dunia ini,,, hahaha,,, :-D
BalasHapushahaha.... yang pasti jangan melihat sesuatu hanya dari satu sisi
BalasHapuskok ga ada yang bilang seperti alat v***l karena panjang, bisa bergerak gerak dan ada lobang diujungnya
BalasHapuskarna mereka ga bisa melihat jadi tidak dibutakan mata {^_^}
BalasHapus