Senin, 30 Januari 2012

Mungkin

Suatu hari, kuda milik seorang petani lari dari kandangnya, lalu semua tetangga berkumpul di malam hari dan berkata,  “Hal itu adalah pertanda buruk."
Petani itu berkata, "Mungkin."
 
Keesokan harinya, kuda itu kembali dan membawa tujuh kuda liar. 'Wow!' , kata mereka, "Bukankah kamu sangat beruntung!"
 
Petani itu menjawab, "Mungkin."
 
Hari berikutnya, anak petani bergulat dengan salah satu kuda liar tersebut dan mencoba untuk menjinakkannya, namun kuda itu melemparkan dan kaki anak petani patah. Mendengar berita tersebut  semua tetangga menyampaikan rasa prihatinnya dan berkata, “ Peristiwa Itu terlalu buruk sampai putra Anda patah kakinya. "
 
Petani itu berkata, "Mungkin."
 
Keesokan harinya, petugas wajib militer datang, mengumpulkan para pemuda di desa itu untuk menjadi tentara. Petugas militer itu  tidak menyertakan  anak petani  tersebut karena kakinya patah. Para penduduk semua datang ke rumah petani dan berkata, “Bukankah itu bagus! Anakmu tidak dimasukkan dalam daftar menjadi tentara. "
 
Petani itu berkata, ”Mungkin.”  
 
Cerita di atas memberikan sebuah makna, bahwa kita tidak pernah benar-benar tahu kemana arah perubahan dalam kehidupan ini. Hidup tidak selalu terwujud seperti yang kita harapkan. 

Sumber : erabaru.net

Selasa, 10 Januari 2012

Rentang Umur Pohon

Distrik Ling Shi di Song sangat ideal untuk menanam pohon capalta, sedar dan mulberi. Ketika batangnya setebal kepalan, pohon ini di takik untuk memelihara monyet.

Pohon yang tumbuh lebih besar ditebang untuk membangun rumah tinggi. Sedangkan yang terbesar dijadikan peti mati untuk orang kaya.

Demikianlah pohon ini tak pernah mengalami umur panjang alami. Mati satu persatu di usia baya.

Pada ritual kuno ketika penyihir memberi kurban pada Dewa Sungai, sapi dengan tompel putih di dahinya, babi dengan moncong tinggi , dan orang yang berkutil tidak akan pernah dibuang ke sungai karna dianggap  "sial"

Beberapa orang bijak mengatakan dirinya "sial" dan "tidak cakap" untuk melindungi diri mereka dari bencana dunia.

Yang cantik dan yang jelek memiliki kualitas unik. Tak perlu membedakan yang "baik" dan yang "buruk" yang "sial" dan yang "mujur". Karena kecantikannya, si cantik menjadi kurban Dewa Sungai. Apakah"kecantikan" itu sesuatu yang "sial" ataukah "mujur" ?

Sumber : The Saying of Zhuang Zi